Wanita dewasa dalam masa usia subur dan kondisi normal, setiap bulannya tentu akan mendapatkan haid atau menstruasi, di mana haid tersebut merupakan suatu proses fisiologi pada wanita yang datang secara berkala karena pengaruh hormon reproduksi.
Pada
proses haid terjadi pelepasan selaput lendir atau lapisan endometrium
rongga rahim yang menebal dan dikeluarkan melalui vagina.
Sejak dahulu kala kondisi pengeluaran darah secara berkala melalui vagina ini selalu menjadi permasalahan pada wanita karena kondisi tersebut sangat mengganggu aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu dicarilah berbagai macam cara untuk menampung darah haid tersebut, dari cara yang paling sederhana dengan menggunakan rumput-rumputan kering, pelepah daun papyrus, menggunakan alat yang berbentuk seperti mangkok dari kulit yang diletakkan di antara kedua kaki, sampai yang digunakan sekarang ini.
Pada
keadaan sekarang ini fungsi pembalut bukan hanya untuk menampung darah
haid saja, tetapi juga sangat berperan dalam kenyamanan pemakaiannya
untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Di samping
itu pembalut juga berfungsi untuk menjaga kebersihan organ reproduksi
bagian luar karena kondisi kesehatan organ reproduksi wanita sangat
dipengaruhi oleh pola hidup dan di antaranya adalah masalah kebersihan organ genital yang tentunya tidak terlepas dari penggunaan pembalut.Sejak dahulu kala kondisi pengeluaran darah secara berkala melalui vagina ini selalu menjadi permasalahan pada wanita karena kondisi tersebut sangat mengganggu aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu dicarilah berbagai macam cara untuk menampung darah haid tersebut, dari cara yang paling sederhana dengan menggunakan rumput-rumputan kering, pelepah daun papyrus, menggunakan alat yang berbentuk seperti mangkok dari kulit yang diletakkan di antara kedua kaki, sampai yang digunakan sekarang ini.
Dewasa ini, pembalut tidak hanya digunakan pada saat haid, tetapi ada juga yang digunakan untuk pemakaian sehari-hari di luar masa haid yang dinamakan pantiliner. Penggunaan pantiliner ini bertujuan untuk menjaga kebersihan organ genital.
Seiring dengan kemajuan teknologi maka pembuatan pembalut pun semakin mudah dan ada yang hanya dibuat dari bahan-bahan daur ulang seperti dari kertas-kertas bekas dan serbuk-serbuk kayu yang diolah menjadi bubur kertas dan kemudian dijadikan pembalut.
Pada
proses pembuatan pembalut dari bahan daur ulang ini tentunya
menggunakan bahan-bahan kimia untuk membersihkannya dan juga menggunakan
bahan pemutih serta bahan pelembut agar pembalut tersebut berwarna
putih bersih dan juga enak dipakai.